situspuisi.blogspot.com merupakan Blog kumpulan puisi yang menyediakan contoh puisi pendek terbaik karya indonesia.

Tersesat Dihati Sang Batu Karya Feni Lintang Utari

Tersesat Dihati Sang Batu

Waktu yang berputar lalu menegurku untuk mengingat itu
Kala aku dulu pernah bodoh untuk mencintai sang batu
Aku mati dan terkubur dalam rasa sakitku
Saat ku tau kau telah terhanyut dengan rayuan wanita yang aku pun tak tahu

Berjalan aku disudut ruang kasihmu yang lalu
Kita bahagia dengan cinta pelangi yang indah seperti sebuah irama dalam lagu
Kita menari dan melayang diatas awan - awan kebahagiaan
Namun sayang kebahagiaan itu kini hanya menjadi kenangan

Kasih, cinta, dan kasing sayang itu indah
Tapi kenapa mereka solah - olah hanya dijadikan panah
Untuk membidik sang amarah
Yang lalu hanya menitipkan sebuah luka di dalam sebuah kisah

Ku akui dulu aku tersesat dihati sang batu
Aku berlari dan tak akan pernah kembali ketempat itu
Dimana disitu tumbuh sakit dihati tulusku
Dan aku percaya aku akan bahagia jika tak bersamamu

Tersesat Dihati Sang Batu Karya Feni Lintang Utari

Arti Puisi Tersesat Dihati Sang Batu:
puisi ini saya (penyair) buat untuk seseorang yang saya kagumi yang mana dia juga memberikan harapan kepada saya. Tapi saya harus terima kalau kami tak akan pernah bersatu. Karena kini dia telah memiliki kekasih. Setelah saya tau akhirnya saya memutuskan untuk pergi dari hatinya dan tak akan pernah kembali.

Puisi Tersesat Dihati Sang Batu terdiri dari:
  • Puisi terdiri dari 4 bait
  • Termasuk Puisi Cinta & Puisi Sedih
Puisi Tersesat Dihati Sang Batu telah dikirim ke Situs Puisi oleh Feni Lintang Utari

Last Post = Puisi Tamparan Yang Meninggalkan Cahaya Bulan Karya Novita Sari

Tamparan Yang Meninggalkan Cahaya Bulan Karya Novita Sari

Tamparan Yang Meninggalkan Cahaya Bulan

Aku tau mungkin mereka sama-sama samar
Aku yang terlalu gelap
Tidak terlalu compang-camping
namun mereka masih lebih baik

Apa yang lebih buruk dari gelap
Kurasa itu yang terdalam
Seharusnya aku melihat yang baik untukku
Bukan sengaja mengacuhkan itu

Aku takut, ia
Aku terlalu takut akan akan ia
Namun aku selalu saja membuat ia kesal
Lalu aku harus menyalahkan siapa
Jika tamparan itu meninggalkan cahaya bulan

Tamparan Yang Meninggalkan Cahaya Bulan Karya Novita Sari

Arti Puisi Tamparan Yang Meninggalkan Cahaya Bulan
Makna dari puisi diatas ialah, penyesalan akan kesalahan yang diperbuat dengan sengaja, lalu sampai pada titik dimana dia mendapat teguran oleh yang diatas, dan teguran itu membekas dan membuat ia menyadari kesalah tersebut.

Puisi Tamparan Yang Meninggalkan Cahaya Bulan terdiri dari:
  • Terdiri dari tiga bait
  • Termasuk kedalam Puisi Bebas
  • Termasuk Puisi Penyesalan
Puisi Tamparan Yang Meninggalkan Cahaya Bulan telah dikirim ke Situs Puisi oleh Novita Sari.

Next Post = Puisi Tersesat Dihati Sang Batu Karya Feni Lintang Utari
Last Post = Puisi Hari Kemerdekaan 17 Agustus Karya Zahni Hafizh Atsari

Hari Kemerdekaan 17 Agustus Karya Zahni Hafizh Atsari

Hari Kemerdekaan 17 Agustus

17 Agustus 1945
Hari ini aku menghadap sang saka
Hentak beraniku menyosong citaku
Suci jiwaku menggapai harapanku

Aku anak bangsa Indonesia
Suara lantang menyuarakan
Merdeka...,Merdeka...,Merdeka...
Majulah Indonesiaku

Hari ini... hari kemerdekaan Bangsa Indonesia
Hari kebangsaan Indonesia
Hari lahirnya Bangsa Indonesia

Semangat juang para pahlawan
Gugur damai di medan perang
Harum namamu di kandung badan
Merdeka...,Mrdeka...,Merdeka...
Jayalah selalu Bangsa Indonesiaku

Hari Kemerdekaan 17 Agustus Karya Zahni Hafizh Atsari

Arti Puisi Hari Kemerdekaan 17 Agustus:
Pada tanggal 17 Agustus aku sedang mengikuti upacara. Keberanianku mempertahankan bangsa. Jiwa yang suci karena pengorbanan. Aku anak indonesia teriakan merdeka dan doaku kepada ilahi

Puisi Hari Kemerdekaan 17 Agustus terdiri dari:
  • Termasuk Puisi Perjuangan & Puisi Kemerdekaan
Puisi Hari Kemerdekaan 17 Agustus telah dikirim ke Situs Puisi oleh Zahni Hafizh Atsari.

Next Post = Puisi Tamparan Yang Meninggalkan Cahaya Bulan Karya Novita Sari
Last Post = Puisi Aku Karya Chairil Anwar

Aku Karya Chairil Anwar

Aku

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Aku Karya Chairil Anwar

Arti Puisi Aku:
Puisi ini dibuat pada tahun 1993 yang saat itu negeri Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Puisi ini memiliki tema tentang pemberontakan dari segala bentuk penindasan. Si penulis ingin hidup lebih lama, namun Ia hanya memiliki waktu yang terbatas. Dan kalau ajalnya tiba, Ia tak ingin siapapun meratapinya.

Tuan Berbaju Putih Karya Hamzah Fauzi

Tuan Berbaju Putih

Pada hari kawan membawa berita
Duka menganga segaris luka
Tukak jaring para laba – laba
Gemuruh badai di negeri tua

Apakah kerna memilih boneka
Hingga surga ini jadi rupa-rupa
Atau putih mu buat ku lupa
Pada hitam mu ku jadi buta

Tuan berbaju putih berjuta rupa
Sapur melipur berganti rupa
Adakah hatimu semampu daya?
Jatuh tersungkur merenang dosa

Tuan Berbaju Putih Karya Hamzah Fauzi

Arti Puisi Tuan Berbaju Putih:
Negeri ini akan hancur jika banyak orang yang memegang amanah tapi mereka malah berkhianat. Mereka banyak memberi janji indah. Namun, ketika sudah terpilih mereka lupa semua itu. Dulu mereka putih sekarang hitam.

Puisi Tuan Berbaju Putih terdiri dari:

  • Puisi terdiri dari 3 bait
  • Setiap bait berisi 4 kalimat
  • Puisi bersajak AAAA
Tuan Berbaju Putih telah dikirim ke Situs Puisi oleh Hamzah Fauzi.

Next Post = Puisi Aku Karya Chairil Anwar
Last Post = Puisi Suatu Senja Karya Hamzah Fauzi
Copyright © situspuisi.blogspot.com | Powered by blogger.